Pagi ini, ya pagi ini saya mendapatkan broadcast dari group whatsapp, isinya berupa artikel yang cukup membuat hati ini berdegup kencang, menahan napas dan mencoba memikirkan hal itu pasti akan terjadi.
Dunia anak - anak adalah dunia yang penuh dengan imajinasi tanpa batas, kadang kita sebagai orang tua sudah mulai pudar kenangan - kenangan masa kecilnya yang tidak jauh berbeda dengan anak kecil pada umumnya. Kita dunia dewasa terkadang hanya penuh dengan rasa marah, tidak sabaran dan berkeluh kesah.
Dan pikirku artikel ini bisa jadi bahan renungan. Ini artikelnya
Shahnaz Haque membuat sebuah tulisan dan pengaruhnya luar biasa, banyak pembaca yang menangis dan kemudian tersadarkan, Rabu (5/10/2016).
Alumni None Jakarta ini menulis tentang parenting di akun Facebook miliknya.
Tulisan yang ia posting pada Minggu (2/10/2016) lalu ini menjadi tamparan keras bagi orangtua.
Istri musisi Gilang Ramadhan ini menuliskan apa yang selama ini dirasakan para orangtua.
Terutama kaum wanita yang paling sering bercengkrama dengan anak-anak di rumah.
"Hanya soal Waktu," merupakan tulisan Shahnaz yang menohok.
Sebuah nasihat yang sangat mengena bagi orangtua yang sering jengkel dengan perilaku anak-anaknya di ruma.
Terutama saat masih kecil si anak sering bikin berantakan rumah, bikin kotor, corat-coret atau perilaku lainnya.
Namun Shahnaz mengingatkan semua itu "Hanya soal Waktu."
Karena sebentar lagi ketika anak-anak makin besar tak lagi momen tersebut terulang.
Sosok kecil yang selalu mengikuti kemana pergi, selalu cerita apa saja dan ketika dewasa mereka mencari orang lain untuk bercerita dan momen-momen lainnya.
Berikut tulisan Shahnaz yang mengharukan.
UNTUK BAPAK/IBU YG SERING JENGKEL DG SI BUAH HATI
HANYA SOAL WAKTU
Hanya soal waktu...
Saat rumahmu akan sebersih dan serapih rumah2 dalam majalah2 yang sering kau irikan itu..
Maka... nikmatilah setiap detik letihmu yang harus berpuluh kali membereskan kekacauan yang mereka buat
Hanya soal waktu...
Saat mereka tak mau lagi kau gandeng, peluk atau sekedar kau cium rambutnya
Maka... berbahagialah ketika mereka selalu membuntutimu kemanapun kakimu melangkah, meski kadang hal itu mengesalkanmu,
bagi mereka tak ada selainmu
Hanya soal waktu...
Saat kau tak lagi jadi si serba tahu dan tempat mengadu
Maka... bersabarlah dengan rentetan pertanyaan juga celoteh riang dari mulut mungil mereka yang kadang membuat dahimu mengernyit atau keasyikanmu terhenti
Hanya soal waktu...
Saat mereka mulai _meminta kamarnya masing2_ dan melarangmu mengutak atik segala rupa apa yang di dalamnya
Maka... tahan emosimu dari rengekan manja mereka saat minta kelon atau dongeng sebelum tidur ketika mata 5 wattmu juga meminta haknya
Hanya soal waktu...
Saat mereka menemukan separoh hatinya untuk selanjutnya membangun sarangnya sendiri. Mungkin saat itu posisimu tak lagi sepenting hari ini
Maka... resapilah setiap mili kebersamaanmu dengan mereka selagi bisa
Karena tak butuh waktu lama menunggu kaki kecil mereka tumbuh menjadi sayap yang kan membawanya pergi menggapai asa dan cita
Kelak kau hanya bisa menengok kamar kosong yang hanya sekali dua akan ditempati penghuninya saat pulang...
Termangu menghirup aroma kenangan di dalamnya dan lalu tercenung *"Dulu kamar ini pernah begitu riuh dan ceria"* Dan kau akan begitu merindukannya
Kelak kau akan sering menunggu dering telepon mereka untuk sekedar menanyakan *"Apa kabarmu ibu, ayah"?*
Dan kau akan begitu bersemangat menjawabnya dengan cerita-cerita tak penting hari ini
Kelak kau akan merindukan acara memasak makanan kegemaran mereka dan merasa sangat puas saat melihat hasil masakanmu tandas di piring mereka
Janganlah keegoisanmu hari ini akan membawa sesal di kelak kemudian hari
Kau takkan pernah bisa memundurkannya sekalipun sedetik untuk sekedar sedikit memperbaikinya
Karena waktu berjalan...
Ya... ia berlari...
Tidak.... ia bahkan terbang...
Dan dia tak pernah mundur kembali...
MARI KITA SAYANGI ANAK KITA SEPENUH HATI, SELAGI MASIH ADA WAKTU"
Peluk anakmu dan mulailah belajar redakan amarahmu wahai iman rasidi.